Belajar Kejawen..Part 1

 Kejawen sering kali dihubungkan dengan masalah gaib atau mistis tapi sebenarnya arti dari Kejawen itu sendiri adalah ajaran adat atau prilaku orang jawa kuno dalam membina kehidupan yang tentram dan damai serta berisi kaidah moral dan budi pekerti luhur, memuat tata cara manusia dalam melakukan penyembahan tertinggi kepada Tuhan Yang Maha Tunggal. 
Mendengar kata Kuno bukan berarti ajaran ini jelek loh..,di Pulau Jawa sendiri ajaran ini banyak alirannya dan berbeda-beda cara dan aturannya..tergantung dari Guru kita yang mengajarkannya.Saya suatu ketika bertemu dengan seseorang yang membantu saya dalam menjelaskan makna dari Kejawen itu dalam memperbaiki sikap hidup saya yang saya anggap kurang baik. Tepatnya sekitar akhir tahun 2006 saya bertemu dengan Mr. S ( bukan nama asli ), awalnya dia menjelaskan banyak hal tentang Agama Islam...,bagaimana ajaran islam dibawa masuk ke Tanah Jawa...,dan terjadinya ajaran kejawen jawa islam dan ajaran kejawen yang sesat.

Memperlajari ini memang tidak ada bukunya...melainkan dari petuah-petuah Mr. S yang menjelaskannya satu persatu inti sari dari ajaran kejawen tersebut. Inti dari ajaran Mr. S tak lain dan tak bukan dari Sunan Kalijaga...berarti alirannya mengikut ajaran Kejawen Islam dari Sunan Kalijaga. Mr S menerangkan bahwa pertama kali kita dilahirkan di dunia ini kita tidak sendirian melainkan diikutin dengan saudara-saudara kita yang menjaga sewaktu kita berada didalam rahim ibu. Dimana orang Jawa menyebutnya dengan istilah Sadulur Papat Lima Pancer. Pencer atau pusat yang dimaksud adalah Sukma kita atau Roh kita yang ditiupkan oleh Allah SWT, sedangkan Sedulur Papat itu adalah Raga kita sendiri dimana sewaktu kita berada di dalam rahim ibu dan sampai kita dilahirkan..yaitu ( air ketuban, ari-ari, darah, dan tali pusar).

Mengenai Sadulur Papat Lima Pancer panjang sekali penjelasannya..mungkin dilain waktu bisa saya tuliskan satu artikel tentang Sadulur Papat Lima Pancer. Inti akhir dari ajaran Mr. S adalah Kasampurnaan. Apa itu Kasampurnaan hmm arti dari kasempurnaan itu cuma orang itu sendiri yang memahaminya tapi salah satu jenis kasampurnaan itu yaitu dimana saat kita meninggal seluruh raga dan jiwa kita kembali ke Allah SWT. 

Menurut orang jawa tubuh kita ini terdiri dari air,udara,api dan tanah. Air dan Udara merupakan unsur terpenting didalam tubuh kita..karena tanpa air dan udara tubuh kita tak bisa hidup,sedangkan Api yang dimaksud adalah unsur-unsur tulang yang berada di dalam tubuh kita dan Tanah adalah kulit yang membungkus tulang tersebut sehingga menjadi sempurnalah tubuh kita.

Ketika kita meninggalkan dunia ini dalam keadaan sampurna dan dikubur maka semua unsur-unsur tersebut kembali kepada Allah SWT sang Pencipta kita.Tanah,api,air dan udara kembali keasalnya. Seperti halnya yang terjadi pada Sunan Kalijaga disaat beliau meninggal tidak ada satu jasad pun yang ditemukan begitupula tulang-tulangnya tidak ditemukan yang mana kejadian ini sering disebut dengan Moksa yaitu kembali ke asalnya yaitu Sang Pencipta. Tapi jika kejadian ini terjadi di Negara kita sekarang ini mungkin banyak orang yang bilang itu aneh..,setelah dikubur tulang-tulangnya hilang...wahh mungkin dahulunya dia belajar ilmu sesat..gitulah anggapan orang kita yang awam...,tapi seharusnya kita sadar.. di sekolah-sekolah kita dulu diajarkan agama yang dikasih tahu jika kita meninggal semua unsur di tubuh kita kembali keasalnya..tapi kenapa tulang tak bisa hancur atau kembali keasalnya..,setelah dikubur beribu-ribu tahun mengapa masih ada kerangka tulangnya..?? mengapa kita tidak berusaha mencoba mencari jawabannya...?? 
 
Di ajaran Kejawen Sedulur Sejati dari Sunan Kalijaga kita lebih banyak diajarkan bagaimana mengenal diri kita sendiri dan memahami mengapa kita ada didunia ini..,dengan  cara mengenal seluruh Sedulur kita yaitu sedulur papat..,dan juga mengenal alam sekitar kita...baik alam nyata maupun alam gaib..,dan hal yang terberat dari ajaran ini adalah mengendalikan nafsu kita agar pikiran kita tidak dikendalikan hawa nafsu disaat kita bertindak atau berpikir.

Seperti halnya dalam ajaran Agama Islam..,kita puasa untuk mengendalikan hawa nafsu kita, itu yang terpenting dari makna puasa..begitu juga dalam Kejawen Jawa...didalam Kejawen kita juga diharuskan berpuasa agar dapat belajar mengendalikan hawa nafsu tersebut. Banyak jenisnya dalam tata cara berpuasa dalam kejawen..hmmm mungkin di Part 2 saya akan menjelaskannya juga Puasa Kejawen Jawa.Dalam Ajaran Kejawen kita harus lebih banyak untuk melakukan samedi atau meditasi yang lebih umum dikenalnya..,yaa meditasi ini lah kunci dari pengenalan diri kita.

Setahun..dua tahun setelah belajar ajaran ini saya merasa biasa aja...,belum begitu terasa manfaatnya ajaran ini didiri saya...,mungkin karena kesibukkan saya dan jarang ketemu dengan Mr. S jadinya agak males untuk belajar apalagi untuk melakukan meditasi di malam hari...hiks..,setelah 4 tahun mendalami ajaran ini barulah saya mulai terasa ada perbedaan didiri saya, Indra ke 6 saya lebih terasa peka dan anehnya dari sorotan mata seseorang saja entah kenapa di dalam batin saya sudah bisa menggambarkan bagaimana sikap dan tingkah laku orang tersebut..,tapi perlu diingat jangan kita terbawa emosi atau nafsu, jadi walaupun kita memahaminya tak perlu dibicarakan dengan orang lain bagaimana sikap orang tersebut terlebih lagi kejelekan orang itu...hal tersebut bisa membuat diri kita sombong. Dipart dua saya akan menjelaskan tentang kunci-kunci utama dalam bersemedi atau meditasi agar nafsu kita tidak mengendalikan pikiran kita. Dimana Wajah..kulit..bentuk tubuh hanyalah illusi..inti kehidupan ada didalam hati..,buatlah hati kita tenang damai maka wajah kulit dan lain-lain akan mencerminkannya...

0 comments: